Timbangan Digital
Timbangan elektronik yang digunakan untuk mengukur massa dengan akurasi tinggi.
Digunakan untuk memisahkan campuran berdasarkan perbedaan titik didih.
Alat untuk mengukur suhu pada kondisi ekstrim, sering digunakan dalam eksperimen dengan suhu sangat tinggi atau rendah.
Digunakan untuk menyaring larutan yang mengandung partikel padat menggunakan tekanan dari syringe.
Digunakan untuk menahan atau menjepit peralatan laboratorium, seperti buret atau tabung reaksi, agar tetap stabil selama eksperimen.
Lembaran jaring kawat yang ditempatkan di atas kaki tiga untuk mendistribusikan panas secara merata ketika memanaskan beaker atau labu.
Menjadi Wadah Menampung Reaksi Kimia
Fungsi dari tabung reaksi yang pertama adalah menjadi wadah untuk menampung reaksi kimian. Biasanya, penampungan reaksi kimia ini dalam skala medium.
Menjadi Wadah Mikroorganisme
Mikroorganisme menjadi salah satu objek penelitian yang dapat dibantu oleh kehadiran tabung reaksi. Objek ini bisa dikembangbiakan di dalam tabung reaksi berbentuk media cair.
Alat Penyaringan dan Pemurnian
Digunakan dalam penyaringan vakum untuk memisahkan padatan dari cairan. Corong Buchner terhubung dengan labu Erlenmeyer dan pompa vakum untuk penyaringan cepat dan efektif.
Digunakan untuk memisahkan partikel padat dari cairan. Filter kertas dipasang pada corong dan cairan akan melewati sementara padatan tertinggal.
Sebuah perangkat yang digunakan untuk ekstraksi komponen dari sampel padat menggunakan pelarut.
Digunakan untuk mendinginkan uap menjadi cairan dalam proses destilasi.
Alat yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang melewati larutan. Spektrofotometer digunakan untuk analisis konsentrasi zat dalam larutan berdasarkan absorbansi cahaya.
Melakukan Pengujian
Tabung reaksi berfungsi juga untuk pengujian kualitatif. Inilah mengapa tabung reaksi harus selalu ada di dalam setiap laboratorium sehingga pengujian kualitatif dapat berjalan dengan sempurna.
Baca juga: Pengertian Laboratorium Beserta Fungsi dan Jenisnya
Jenis-jenis Tabung Reaksi
Alat-alat laboratorium kimia
Tabung Reaksi: Terbuat dari gelas atau kayu dan dapat dipanaskan untuk mereaksikan zat. Alat laboratorium kimia ini memiliki 3 ukuran, yakni ukuran kecil dengan volume 15-18 ml dengan diameter tabung 16 mm, ukuran sedang dengan volume 20 ml dengan diameter tabung 20 mm, dan ukuran besar dengan volume 27-35 ml dengan diameter tabung 25 mm.
Baca juga : Lima Cara Memisahkan Campuran: Penyaringan, Sentrifugasi, Sublimasi, Kromatografi, Distilasi
Penjepit Tabung Reaksi: Digunakan untuk menjepit tabung reaksi ketika suatu bahan dipanaskan.
Baca juga : Materi Zat Campuran Homogen Larutan Asam dan Basa
salamadian.com, Pinterest
Rak Tabung Reaksi: Digunakan untuk menahan posisi tabung reaksi dan terbuat dari kayu maupun plastik.
Baca juga : Unsur dan Senyawa sebagai Materi Zat Tunggal
salamadian.com, Pinterest
Labu Alas Bulat: Wadah gelas yang berbentuk bulat di bagian dasar dan leher silinder untuk memanaskan cairan.
Baca juga : Heterogen Adalah: Pengertian, Ciri, dan Contoh Campuran
martha irene, Pinterest
Labu Alas Datar: Wadah gelas yang berbentuk bulat dengan alas datar dan leher silinder untuk mencampur dan menyimpan bahan kimia berbentuk cairan.
Baca juga : Mekanisme Pernapasan dan Gangguan pada Sistem Pernapasan Manusia
Wikimedia Foundation, Pinterest
Labu Erlenmeyer: Sebagai wadah untuk mencampur atau menyimpan bahan kimia berbentuk cairan, juga untuk memanaskan larutan. Sama seperti alat alat laboratorium kimia pada umumnya, labu erlenmeyer juga tersedia dalam beragam ukuran, yakni mulai dari 50 ml, 250 ml, 500 ml, 1.000 ml, hingga 2.000 ml. Umumnya yang banyak digunakan adalah ukuran 250 ml-500 ml.
Baca juga : Uraian tentang Hukum Archimedes dan Hukum Pascal
Gelas Piala: Digunakan sebagai wadah larutan untuk memanaskan larutan. Ada beberapa ukuran untuk alat laboratorium kimia yang satu ini, yakni mulai dari 100 ml, 250 ml, 500 ml, dan 1.000 ml.
Baca juga : Belajar Sistem Transportasi pada Tumbuhan
sks-science.com, Pinterest
Pipa Gelas: Sebuah tabung dengan diameter 3 mm yang terbuka pada kedua sisi, pada umumnya digunakan untuk membuat sambungan.
Baca juga : Termometer dan Skala Suhu dalam Celsius, Fahrenheit, Reamur, Kelvin
Corong: Untuk menuangkan cairan dari satu tempat ke yang lain tanpa tumpah.
Baca juga : Contoh Perubahan Energi dan Penjelasannya
Cawan Porselen: Terbuat dari porselen untuk menguapkan larutan dengan pemanasan.
Baca juga : Kenali Ciri-Ciri Tumbuhan Lumut, Paku, dan Berbiji
sciencelabsupplies.com, Pinterest
Pipet: Digunakan untuk mengukur dan memindahkan cairan yang terukur ke wadah lainnya.
Baca juga : Mengenal Makhluk Hidup Kelompok Protista, Monera, dan Jamur
Buret: Tabung panjang dengan stopcock atau keran di bagian bawah dan berfungsi untuk menuangkan cairan dengan jumlah tertentu.
Baca juga : Bagian-Bagian Mikroskop dan Cara Menggunakannya
Shiv Dial Sud And Sons
Gelas Ukur: Sebagai pengukur cairan dengan jumlah tertentu yang akan dituangkan ke wadah lainnya.
Baca juga : Mengenal Sifat Koligatif Larutan, Contoh serta Manfaat dalam Kehidupan Sehari-hari
salamadian.com, Pinterest
Statif: Digunakan untuk menahan alat gelas berupa labu alas bulat atau tabung reaksi pada posisi tertentu.
Baca juga : Cara Tumbuhan Melindungi Diri dari Musuhnya
Kaki Tiga: Sebuah penyangga dengan 3 kaki untuk menyokong alat gelas ketika dipanaskan.
Baca juga : Bagian-Bagian Mikroskop dan Fungsinya
salamadian.com, Pinterest
Kawat Kasa: Jaring kawat besi dengan kasa tipis untuk mendistribusikan panas sehingga merata dan mencegah terjadinya retakan karena pemanasan langsung pada alat gelas.
Jurusan MPLK – Politeknik Pertanian Negeri Kupang
Baca juga : Ion Adalah: Pengertian, Karekteristik, dan Contoh Ikatannya
Alu dan Mortar: Padatan ditaruh pada mortar dan ditumbuk pelan menggunakan alu sampai halus dan menjadi bubuk.
Manufactum.com, Pinterest
Baca juga : Perbedaan Arus Listrik AC dan DC serta Contoh
Pembakar Bunsen: Sebagai pengganti lampu spirtus untuk melakukan pemanasan. Ya, alat laboratorium kimia ini akan menghasilkan nyala api gas tunggal yang terbuka dan digunakan untuk pemanasan, sterilisasi, dan pembakaran.
Baca juga : Mengenal Hujan Asam, Penyebab dan Dampaknya
Lampu Spirtus: Wadah silinder beralas datar dengan sumbu di tengah sampai ke atasnya yang berisi campuran etanol dan methanol. Digunakan untuk memanaskan bahan kimia.
Autoklaf: Untuk proses sterilisasi alat dan bahan. Selain itu, alat laboratorium kimia ini juga digunakan untuk mematikan bahan berbahaya pada limbah medis sebelum dibuang.
Baca juga : Pengertian Zat Tunggal dan Contoh
autoclavedepot.com, Pinterest
Neraca Digital: Untuk menimbang bahan. Dapat dikatakan, alat laboratorium kimia yang satu ini masuk ke dalam kategori neraca analitik, yakni bekerja dengan mengukur tekanan yang dibutuhkan untuk menghitung massa, bukan mengukur massa real. Kendati demikian, ada beberapa batasan yang dimiliki oleh masing-masing neraca, baik neraca digital maupun neraca analitik. Sehingga, neraca digital biasa digunakan untuk menimbang media reagensia, yakni media pembentukan bakteri, jamur, atau media tanam kultur jaringan. Sementara neraca analitik digunakan khusus untuk menimbang sampel dan larutan standar primer yang memerlukan tingkat ketelitian tinggi.
Baca juga : Fungsi Ribosom pada Sel Tumbuhan dan Hewan
Jose Pasos, Pinterest
Kompor Listrik: Sebagai alat pemanas.
Baca juga : Proses Penyelidikan Ilmiah IPA dan Hasil Kumpulan Pengetahuannya
Mikroskop: Untuk mengamati benda yang berukuran sangat kecil.
Baca juga : Nama Fase Bulan dan Penjelasannya
Skygaze Optics, Pinterest
Kaca Preparat: Untuk meletakkan benda atau preparat yang akan diamati dengan menggunakan mikroskop. Biasanya, alat laboratorium kimia ini bermaterialkan gelas dengan ukuran 25,4 mm x 76,2 mm dan ketebalan 1 mm - 1,2 mm.
Baca juga : Hukum Sains saat Mengukur Tekanan Darah dengan Tensimeter
Kaca Penutup: Untuk menutup objek yang telah diletakkan di atas kaca preparat.
Baca juga : Jenis-Jenis Pesawat Sederhana dan Contoh
Lemari Asam: Sebagai tempat menggunakan atau melakukan reaksi kimia yang menghasilkan gas, uap, atau kabut.
wiradutaintersains.co.id, Pinterest
Baca juga : Mengenal Jenis-Jenis Awan dan Ciri-Cirinya
Petri dish: Sebagai wadah untuk media dalam menumbuhkan mikroba. Biasanya, alat laboratorium kimia ini berpasangan, ada yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan ukuran besar menjadi tutupnya.
foxxlifesciences.com, Pinterest
Baca juga : Ciri-Ciri dan Fungsi Jaringan Epidermis pada Tumbuhan
Kaca Arloji: Sebagai wadah untuk bahan kimia berbentuk serbuk atau kristal ketika akan ditimbang.
Batang Pengaduk Kaca: Untuk mengaduk bahan kimia atau larutan yang direaksikan.
Baca juga : Mengenal Jaringan Epitel: Jenis, Ciri, dan Fungsi
Pipet Tetes: Untuk mengambil larutan dalam volume sedikit.
Baca juga : 1869: Tabel Periodik Elemen Pertama Diserahkan
Termometer: Untuk mengukur suhu. Namun, pastikan sebelum dipakai untuk dibersihkan terlebih dahulu agar tidak menimbulkan kontaminasi yang dapat merusak data.
Baca juga : Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar dan Lengkung
sciencebasedmedicine.org, Pinterest
Respirometer: Untuk mengukur laju respirasi. Alat laboratorium kimia ini digunakan dengan mengukur rata-rata pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
Plat Tetes: Untuk mereaksikan bahan kimia dalam jumlah yang sangat sedikit.
Pinset: Untuk memindahkan objek pengamatan ke tempat yang lain.
Spatula: Untuk mengambil bahan kimia berbentuk serbuk. Ukuran alat laboratorium kimia ini rata-rata dari 10,5 cm hingga 22 cm.
AliExpress, Pinterest
Baca juga : Peringati Hari Kesehatan Nasional, Petrokimia Gresik Ikut Dukung Kesehatan Masyarakat
Jarum Ose: Untuk memindahkan koloni mikroba ke media yang baru.
Botol Aquades: Untuk menyimpan dan menuangkan aquades dengan cara memencet.
Gambar peralatan dan Perlengkapan
Scalpel: Untuk memotong objek pengamatan.
Travis St-Clair, Pinterest
Kancing Genetika: Untuk menyelidiki kemungkinan kombinasi gen dan prinsip genetik. Prinsip-prinsip genetik yang biasa diselidiki adalah persilangan monohibrida, persilangan dihibrida, kriptomeri, epistasis, dan hipostasis. Biasanya, alat laboratorium kimia ini berisi 500 kancing dalam 5 warna di sebuah kotak kayu atau plastik.
Insektarium: Untuk memelihara koleksi insecta.
Baca juga : Program Taruna Makmur Inisiasi Petrokimia Gresik Terus Diperluas Bantu Pertanian Indonesia
Lup: Untuk memperbesar dan memperjelas objek yang diamati.
Batang L: Berbentuk seperti huruf L dan sering disebut sebagai spreader, digunakan pada teknik isolasi Mikroba yang Spread late atau Cawan sebar.
Inkubator: Alat laboratorium berbentuk kubus yang dapat mengkondisikan/mengatur kelembabab dan suhu secara tepat dan konsisten.
Desikator: Wadah yang terbuat dari bahan gelas yang kedap udara dan mengandung desikan yang berguna untuk menghilangkan kadar air dari suatu bahan.
Sentra Kalibrasi Industri
Laminar Air Flow: Untuk tempat bekerja secara aseptis karena mempunyai pola pengaturan dan penyaringan aliran udara steril.
PT. Robust Multilab Solusindo
Kawat Nikrom: Untuk mengidentifikasi zat dengan cara uji nyala.
Vortex: Untuk mencampur cairan atau larutan dalam tabung reaksi.
PT Glorya Medica Abadi
Melting Point: Alat untuk menguji titik leleh, dimana uji titik leleh digunakan sebagai suatu parameter untuk menentukan kemurnian suatu senyawa.
Itulah beberapa daftar alat laboratorium beserta fungsi dan gambarnya.
Jadi, tak perlu pusing dan gagap saat masuk ke laboratorium kimia ya.
Tabung Vacutainer berfungsi untuk menampung darah ketika terlekat pada jarum suntik. Terdapat berbagai jenis tabung berdasarkan warna tutup dan zat aditifnya, yang digunakan untuk menjaga kelangsungan hidup sampel darah atau memisahkan komponennya untuk tujuan pemeriksaan kimia, hematologi, mikrobiologi, dan lainnya.
LABORATORIUM kimia adalah tempat yang sangat penting untuk eksperimen dan penelitian dalam bidang sains, terutama kimia.
Di sini, berbagai alat digunakan untuk memastikan eksperimen berjalan lancar dan hasil yang diinginkan dapat dicapai. Berikut adalah panduan 55 alat laboratorium kimia beserta fungsinya.
Timbangan Analitik
Digunakan untuk mengukur massa dengan ketelitian tinggi. Timbangan analitik seringkali digunakan dalam eksperimen yang membutuhkan pengukuran presisi.
Digunakan untuk mengukur suhu bahan kimia atau larutan. Thermometer laboratorium biasanya mampu mengukur suhu yang sangat rendah atau sangat tinggi.
Alat untuk mengukur tingkat keasaman atau kebasaan (pH) dari sebuah larutan. pH meter lebih akurat dibandingkan metode tradisional menggunakan kertas lakmus.
Digunakan untuk memisahkan komponen dari campuran berdasarkan densitas melalui putaran cepat.
Apa itu Tabung Reaksi?
Dilansir QSI Quartz Scientific Inc, tabung reaksi adalah wadah untuk menampung, mencampur, atau menyimpan bahan untuk digunakan dalam suatu eksperimen dan penelitian. Tabung reaksi bentuknya silinder tipis dengan dasar yang datar atau bulat. Beberapa ada tutup atau sumbatannya untuk menahan cairan di dalamnya. Tabung reaksi lainnya, mempunyai bibir yang memudahkan penuangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kaca borosilikat kuat dan mampu menahan bahan kimia dan guncangan termal. Hal ini membuatnya ideal untuk digunakan dalam bidang kimia. Silika lebur memberikan stabilitas termal. Kuarsa memberikan transmisi radiasi inframerah yang tinggi.
Umumnya, tabung reaksi klasik dibuat dari kaca yang tahan panas dan mudah tembus pandang. Bahan dari kaca borosilikat sifatnya kuat, dan mampu menahan bahan kimia serta guncangan termal.
Itulah alasan yang membuatnya ideal untuk digunakan dalam bidang kimia. Namun, tabung reaksi juga bisa dibuat dari plastik (lebih murah).
Tabung reaksi plastik bahanya dari neoprena, bahan ini bisa tahan terhadap kerusakan akibat sinar ultraviolet. Bahan yang berbeda akan kekuatan dan manfaat yang berbeda pula.
Dikutip dari modul Kimia SMA Kelas X oleh Parning, dkk, fungsi tabung reaksi adalah sebagai wadah untuk mereaksikan zat -zat kimia dalam skala kecil. Tujuan dari tabung reaksi yaitu untuk menampung, mencampurkan zat-zat, atau memanaskan zat digunakan dalam percobaan.
Sterilitas dalam Penelitian Mikrobiologi
Tabung reaksi dapat dengan mudah disterilkan, baik melalui autoklaf atau metode sterilisasi lainnya. Ini sangat penting dalam penelitian mikrobiologi untuk mencegah kontaminasi dan memastikan keakuratan hasil.